FOTO PAKAIAN ADAT
“Saya punya pakaian adat Dayak Benoa.Kamu ingin berfoto
menggunakan pakaian saya?” rayu saya suatau saat jika sudah akarb dengan turis
yang mau singgah di rumah saya.
Rumah saya berupa papan, berbentuk panggung unuran7x 7 m.
Ruangan bujur sangkar dibagi menjadi 4 ruang. Dua ruang tidurberpintu , satu
ruang tamu, satu ruang dapur merangkap ruang makan. Ini jauh lebih luas
daripada perumahan guru yang terdiri 3 ruang.Ruang tamu, ruang tidur tanpa
pintu, dapur.
Jika rumah dinas guru dicat bagus, rumah penjaga alamiah.
Cat putih tipis.
Saya tidak malu mengajak turis-turis ke rumah saya.Justru
keadaan sederhana ini lebih menarik minat mereka.Saya anggap ini objek
wisata.Rata-rata mereka mengambil foto tempat saya memasak. Tetapi sayang
sering foto bersama di depan rumah, di depan tangga. Tangga menuju ruang tamu
dengan ketinggian 1,5 meter dari tanah.
Tawaran foto pakaian adat ternyata sangat menarik.Mereka pun
mencoba ganti pakaian dengan pakaian adat yang saya miliki.Sayang sekali, saya
hanya memiliki satu stel pakaian laki – laki.Mereka Minta dibadikan gambarnya.Foto
di depamn rumah saya.Wajah kepuasan tampak di mata mereka.Setelah pulang ke
negaranya, mereka kirim fotonya ke alamat saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar