Minggu, 26 Juni 2016

KESALAHAN PEMBAWA ACARA



KESALAHAN PEMBAWA ACARA

Mmenjadi MC tamu penting? Dari kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur? Wah.Saya harus bisa.Pegawai Kecamatan yang biasa menjadi MC tidak percaya diri untuk tampil.Alasanya, ada saya, guru Bahasa Indonesia.

Saya pun menjalankan tugas pembawa acara dengan kemampuan saya.Bahkan kepolosan saya ketika melakukan kesalahan, membuat Bapak Suwardi (asli Solo) yang menjabat menjadi Kakanwil sangat terharu.
Setelah membuka acara, saya duduk tersembunyi.Saya mendekati sekwilcam sebagai panitia.“Untuk selanjutnya, saya memandi di panggung atau cukup di di sini? “Tanya saya sambil menunjuk kursi di dekat operator soun system.

Saran Sekwilcam saya lakukan. Acara ketiga, setelah sambutan panitia adalah sambutan Camat selaku tuan rumah. Saya memandu acara di belakang, tempat yang disarankan sekwilcam.Camat pun maju.Sebelum menuju podium menghampiri saya, agar memandu acara di panggung saja.Propokoler Kanwil Kaltim pun maju menuju ke tempat saya.Disarankan untuk memandu dari panggung.

Pikiran tak karuan.Kesalahan fatal saya lakukan.Tetapi saya mengikuti saran panitia.Saya orang baru, mengikuti kebiasaan di sini.Saya berusaha tenang.Saya memang salah. Tidak boleh menyalahkan orang lain. Ini kesalahan saya.
“Maaf jika saya tadi melakukan kesalahan, “ ucapan saya setelah Camat Jempang memberikan sambutan. “ Mohon maklum.Saya baru tiga hari di sini. Nama saya Budi harsono, dari Tulungagung Jawa Timur, ” pelan dan hati-hati saya berbicara. “Pikiran belum bisa konsentrasi penuh. Banyak hal yang membuat saya perlu adaptasi,”  Kata saya sebelum melanjutkan memandu acara. Penonton hanya terdiam.Maklum jarang sekali ada pejabat yang datang.Mereka sangat menghormati.Guru-guru se kecamatan berkumpul semua hadir.
“Acara berikutnya, sambutan Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan Timur.Bapak Drs. Suwandi kami silakan,” kalimat yang saya ucapkan penuh semangat.Memanggil pejabat tinggi atasan para guru.Baru kali ini menjadi MC di hadapan pejabat.Sebelumnya, hanya MC di sekolah, atau MC acara keagamaan di kampong.

Bapak Suwaandi langsung berdiri.Tak saya sangka, menghampiri saya naik ke panggung.Segera saya jabat tangan beliau.Pertanyaan berkecamuk.“Apakah kesalahan saya tak termaafkan?”
“Selamat untuk Pak Budi Harsono.Saya sudah mendengar dari Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum.Ada guru termuda di Kaltim yang baru datang dari Jawa.Baru 21 tahun,” Bapak Suwandi memotifasi saya sambil saya dirangkul seperti bertemu anaknya.

Alhamdulilah.Pikiran saya sangat lega.Kekahwatiran tentang kesalahan saya t idak terjadi.Justru sebaliknya, saya seperti menjadi bintang tamu malam itu.Pendatang baru. Guru baru. Nama saya menjadi terkenal se kecamatan Jempang.Benar.Umur saya baru 21 tahun dua bulan kemudian.Karena saat itu bulan Januari 1986.

“Saya tidak menyangka bertemu di sini. Berikan semangat untuk Bapak Guru yang masih muda ini,”  Kakanwilbertepuk tangan. Diikuti para tamu.Alhamdulilah.Lega.Berarti masyarakay menerima saya.Bapak Suwandi memotifasi saya, agar saya beradap tasi dan betah tinggal di Tanjung isuy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar