“Wah rajin benar Pak Guru,” sapa mereka ketika pagi-pagi saya menyapu halaman.
Suku Dayak Benoaq terbiasa bangun pagi meskipun mereka tidak memiliki kewajiab sholat subuh. Sebagain besar penganut Kaharingan. G enerasi muda mulai memeluk agama . Mayoritas katolik dan sedikit protestan.
Mengapa harus bangun pagi? Jarak ladang tempat mereka bercocok tnam cukup jauh. Paling dekat 30 menit berjalan kaki. Tidak mengenal kilometer, karena lingkungan mereka adalah hutan.
Saya pikir itu sapaan sambil lalu saja sebagai bentuk keakraban. Ternyata tidak. Mereka jarang memebrsihkan halaman, karena ketika hujan turun, halaman akan bersih tersapu air.
Maklum bentuk tanah merupakan bukit-buki, Jarang sekali tanah datar, sehingga jika hujan turun, sampah langsung hilang. Selain itu, curah hujan di hulu Mahakam tergolong tinggi, sehingga hutan di sana dinamakan hutan hujan tropis. Walaupun kemarau masih ada hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar