SK TUGAS GURU DATANG
Sore itu, sepulang dari mengajar,
di meja ada surat dari pos. Segera kubuka. Alhamdulilah. Panggilan dari Kantor
Wilayah Departemen Pendidikn dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur. Pengambilan SK
mengajar.
Sujud syukur kulakukan. Rasa
syukur tak henti-hentinya kupanjatkan. Sebagai anak petani yang hidup di kampung,
surat itu merupakan kabar gembira yang luar biasa.
Menerima SK di Kanwil Depdikbud
Surabaya. Nama Budi Harsono, ditempatlan di SMP Negeri Tanjung Isni Kutai Kalimantan Timur.
Kaltim? Saya tidak bisa bicara apa-apa melihat SK itu.
Satu sisi hati imi senang diangkat menjadi guru SMP sebagai PNS, di sisi lain?
Berbagai tanda tanya menumpuk di otak yang terlalu lugu ini.
Di sekolah, saya tunjukkan SK
saya pada Bapak Samsul Afandi, Kepala SMPN Boyolangu tempat saya GTT. Kami
melacak peta Kalimantan Tmur. Jauh juga dari samarinda. Apalagi tarnsportasi
menuju ke lokasi hanya sungai. Ternyata beliau pernah menjadi Tentara
Sukarela di Kalimantan Timur. Bercerita
juga, ada teman di Kanwil Propinsi Samarinda. Berbagai cerita memotivasi saya
untuk berangkat. “Jalani saja, agar banyak pengalaman.” pesan Pak Samsul.
Saya yang tidak pernah jauh dari
orang tua. Saya yang anak petani miskin
jarang bepergian jauh. Saya yang anak laki-laki satu-satunya dari tiga
bersaudara dan berada di tengah, tentu berbeda sikap keluarga mendengar berita
itu.
Ibu menangis seharian, tidak mau
makan. Dalam benaknya seperti akan akan
kehilangan anak laki-laki satu-satunya. “Dua tahun itu tidak lama, Buk. Saya
kuliah Diploma satu, tidak terasa bukan? Itu satu tahun.” Saya mencoba
menghibur semampu saya.
Ada waktu dua bulan untuk
persiapan nunggu panggilan berangkat. Menunggu uang dari pemerintah untuk
bernkat menuju tempat tugas.
Samarinda terkenal dengan
kehidupan Islamnya yang maju. Saya pun belajar memebca Al Quran kepada guru ngaji. Les privat, agar
di Kaltim nanti tidak memalukan jika berbaur dengan masyarakat. Maklum, saya
sangat minim pengetahuan agama Islam. Bisa mengaji pun sebatas bsia membaca.
Tidak ada sekolah khusus agama di madrasah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar