“Stopir”…. Pinta penumpang jika ingin turun dari bus. Setelah kusimak beberapa kali, ternyata bukan “soppir”, tetapi “stoped”. Wow keren juga. Pakai bahasa Inggris. Di Jawa Timur biasanya terdengar “kiri-kiri” untuk permintaan penumpang yang akan berhenti. Ternyata banyak kosa kata bahasa Inggris yang digunkan sehari-hari. “ Boleh minta “natces”nya?” kata kenek bus pada salah satu penumpang sambil memasukkan sebatang rokok ke bibirnya. Penumpang yang ditanya pun langsung merogoh saku dan mengeluarkan korek api.
“Kilo tujuh kilo tujuh” teriak kenek mengingatkan penumang bahwa perjalanan sudah sampai di kilo 7. Kata-kata yang jarang kudengar. Di kaltim, bukan nama kampong sebagai tempat pemberhendtian, tetapi jarak tempuh yang menjadi informasi pada penumpang. Untuk tempat-tempat yang popiler, penduduk lebih sering menyebut kilo berapa. Misalnya “kilo 10” untuk tempat yang terkenal dengan tujuan lelaki hidung belang.
“Stoped.!” Kata salah satu penumpang yang ingin turun. “Tolong bantu turunkan “bag” saya!”
Sang kenek bus pun membantu menurunkan koper penumpang tersebut. Saya hanya diam. Manggut-manggut sambil belajar membaca keadaan.
Bus tidak segera berjalan. Gas dibunyikan berkali-kali oleh sopir. Tetapi tetap saja. Ngadat. Sopir dan kenek turun. Memeriksa mesin. Entah apa yang bermasalah. Setelah sekitar 10 menit, sopir naik
“Saya “terai” gasnya dulu. Dengarkan bunyinya!” teriak sopir dari atas.
Saya tak paham mesin. Justru yang menarik perhatian saya adalah kata-kata yang diucapkan. “Saya “terai”? Baru kuphami sepetah gas berbunyi. Dan mesin bisa normal kembali. Bukankah itu dari bahasa Inggris “to try” yang artinya dicoba? Wahhh. Aku tersenyum sendiri.
Di sepanjang perjalanan masih banyak hutan belantara. Jarang perkampungan. Jalan raya pun tidak mulus. Tanah berwarna merah kecoklatan. Baru kali ini melewati hutan lebat yang bertanah merah kecoklatan. Jarang sekali terdengar bahasa jawa seperti hari-hariku sebelumnya. Kalau pun terdengar hanya bahasa Indonesia dengan dialek Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar